Masih jelas diingatanku bagaimana usaha dan keinginan mereka untuk memperoleh momongan, perasaan bahagia mereka mempersiapkan kehadiran bayi mungil yang akan segera memanggil mereka dengan sebutan “ayah dan ibu.”
“Setidaknya aku sudah pernah merasakan menjadi ibu selama 30 menit dan apapun jalan yang diberikan oleh Allah, nanti akan menjadi jalan yang terbaik” kata-kata luar biasa yang aku dengar dari seorang ibu yang baru saja kehilangan anaknya. Rasa iklhas, sabar dan keyakinan yang penuh pada Yang Maha Pembuat hidup telah menguatkan mereka.
Menjadi ibu bukan hanya sekadar memiliki anak dan merawat serta menjaga mereka menjadi besar. Menjadi ibu juga berarti berani dengan penuh cinta melepaskan anak ke tangan nasib atau merelakan anak melangkah di jalan takdirnya.
Seorang anak yang kehilangan ibu disebut sebagai anak piatu, atau kehilangan ayah disebut yatim, atau bahkan kehilangan kedua orangtuanya disebut yatim piatu. Tapi tidak ada nama apapun yang dapat diberikan untuk seorang ibu yang kehilangan anaknya, mungkin karena peristiwa ini terlalu menyedihkan untuk dinamai, bagai hantapan kesedihan yang tidak berperi.
Melepaskan bukan berarti tidak mencintai, tapi melepaskan terkadang menjadi bentuk cinta tertinggi yang bisa diberikan oleh seorang bunda kepada anaknya. InsyaAllah sekarang dedek azam sedang tersenyum di tempat yang terbaik di sisiNya, amin.
Melepaskan bukan berarti tidak mencintai, tapi melepaskan terkadang menjadi bentuk cinta tertinggi yang bisa diberikan oleh seorang bunda kepada anaknya. InsyaAllah sekarang dedek azam sedang tersenyum di tempat yang terbaik di sisiNya, amin.
0 Response to "we love you, its means letting you go my angel"
Posting Komentar